HIDUP ITU INDAH, TAPI KALANYA HIDUP ITU MENAKUTKAN, MENEGANGKAN, DAN JUGA MEMBOSANKAN. HIDUP MELIPUTI BANYAK HAL KEGIATAN DARI YANG SEPELE SAMPAI YANG JELIMET. BANYAK HAL YANG KITA LALUI, TAPI KADANG KITA MELUPAKAN SESUATU YANG BERHARGA SAAT ITU. UNTUK ITULAH PERLU ADANYA "CATATAN PENTING KEHIDUPAN" AGAR SUPAYA KENANGAN DAN PELAJARAN ITU TAK SIRNA DAN DAPAT MENJADI PELAJARAN TATKALA KITA BUKA DAN KITA RENUNGKAN

Jumat, 20 Maret 2009

Gaya hidup picu kencing batu

Kegemaran menelan makanan cepat saji (fast food), menenggak makanan dan minuman suplemen vitamin C dosis tinggi hingga meminum cola berlebihan, dapat memicu penyakit kencing batu atau batu saluran kemih.
Sebelum gaya hidup modern yang ikut memengaruhi pola konsumsi makanan dan minuman melanda seluruh lapisan masyarakat,penyakit batu saluran kemih diyakini hanya terjadi akibat menenggak minum air berkadar kapur tinggi.

Tetapi berbagai riset di belahan dunia menunjukkan bahwa gaya hidup manusia modern juga menjadi pemicu terjadinya penyakit batu saluran kemih. Selain faktor-faktor intrinsik seperti genetik, ras, umur, dan jenis kelamin, pembentukan batu saluran kemih juga dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik, seperti geografi, iklim daerah, serta gaya hidup dari setiap individu, kata guru besar Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Undip Semarang, Prof Dr dr Rifki Muslim, SpB, SpU. Rifki yang juga spesialis urologi itu menjelaskan, orang-orang yang pekerjaannya duduk dan kurang bergerak lebih gampang terkena batu saluran kemih ketimbang orang yang pekerjaannya banyak gerak atau kerja fisik.

Pada penelitian lain ditemukan bahwa penderita batu saluran kemih lebih banyak terjadi pada pegawai kantor dan manajer daripada pekerja kasar, kata Rifki yang awal Maret 2007 dikukuhkan menjadi guru besar Imu Bedah FK Undip itu.

Stres yang sering melanda warga perkotaan, katanya, juga memicu terjadinya penyakit batu saluran kemih. Penelitian Najem terhadap 200 penderita batu saluran kemih dengan 200 orang sebagai pembanding, menunjukkan pengidap stres jangka lama lebih banyak terkena penyakit batu saluran kemih ini.

Ia menambahkan, kebiasaan menahan buang air kecil akan menimbulkan statis air kemih yang dapat berakibat pada timbulnya infeksi saluran kemih. Karena terjadi statis urine, maka dapat terjadi pengendapan kristal.

Rifki menganjurkan, untuk mengurangi risiko terkena penyakit batu saluran kemih, olah raga bisa menjadi solusi. Penelitian secara khusus untuk mengetahui hubungan antara olah raga dan kemungkinan timbul batu saluran kemih memang belum ada.

"Tapi fakta menunjukkan bahwa penyakit batu saluran kemih jarang terjadi pada orang yang bekerja lebih banyak gerak dengan fisik. Ini berarti orang yang banyak olah raga kemungkinan terkena batu saluran kemih lebih sedikit, katanya."

Pola makan
Selain faktor tersebut, makanan dan minuman memberi kontribusi besar terhadap ekskresi bahan pembentuk batu dalam air kemih. Makan banyak bahan yang mengandung asam urat, oksalat, kalsium, dan fosfat, menyebabkan batu saluran kemih.

Kelebihan protein, menurut Rifki, juga meningkatkan risiko terbentuknya batu saluran kemih. Kebutuhan protein per hari hanya 600 mg/ kg berat badan, namun kebanyakan orang mengonsumsi protein lebih dari jumlah itu.

Ia menambahkan, protein hewani akan menurunkan keasaman (pH) air kemih sehingga bersifat asam, akibatnya reabsorbsi kalsium dalam tubulus (pipa dalam ginjal) berkurang sehingga kadar kalsium air kemih naik.

Selain itu, hasil metabolisme protein hewani akan menyebabkan kadar sitrat air kemih turun dan kadar asam urat dalam darah naik.

Padahal, keasaman (pH) air kemih sangat penting, karena batu kalsium oksalat yang merupakan jenis batu terbanyak terbentuk pada pH air kemih 5,2. "Protein yang bersumber pada tumbuhan tidak menurunkan pH dan menaikkan kalsium dalam air kemih. Karena itu, mengonsumsi protein hewani berlebihan malah meningkatkan risiko terkena batu salurah kemih", katanya.

Menurut Townsend CE, sejumlah jenis minuman juga memicu terbentuknya batu saluran kemih, seperti Coca Cola, jus apel, jus anggur, dan jus tomat.

Tapi minuman teh, kopi, susu, jus jeruk, dan tentu meminum air putih dalam jumlah banyak, malah menurunkan risiko terkena penyakit kencing batu. ”Semakin banyak air putih yang diminum, risiko terkena batu saluran kemih makin kecil,” kata Rifki.

Rifki juga mengingatkan, minuman suplemen vitamin C dosis tinggi juga berpengaruh terhadap pembentukanbatu saluran kemih.

Kalsium oksalat
Suplemen vitamin C dosis tinggi yang sering dianggap baik, katanya, bila dikonsumsi jangka waktu lama malah berbahaya, sebab vitamin C akan diubah dalam tubuh menjadi oksalat. ”Kenaikan oksalat berbahaya karena dapat menjadi batu kalsium oksalat,” katanya mengingatkan.

Suplemen yang mengandung kalsium dosis tinggi yang dipromosikan dapat mencegah osteoporosis, katanya, justru berbahaya karena menimbulkan batu kalsium bila dikonsumsi di luar waktu makan. Namun, hal itu tidak berbahaya bila mengonsumsi segera diikuti dengan makan.

Makanan cepat saji (fast food), memang tidak baik bagi kesehatan, karena terlalu banyak mengandung lemak dan protein hewan dan miskin serat. Rifki menyarankan, untuk mengurangi risiko, perbanyaklah makan ikan laut, karena penelitian menunjukkan bangsa Eskimo yang pemakan ikan, ternyata prevalensi penderita batu saluran kemihnya sangat rendah.
Rifki menyarankan, untuk menekan risiko terkena batu saluran kemih hanya ada satu cara yaitu mengubah pola hidup lebih sehat. ”Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati,” katanya.

Metode URS (uretero renoscopy lithotripsy) atau pemecahan batu di ginjal tanpa operasi menjadi solusi untuk melenyapkan batu. ”Penanganan 256 pasien batu ureter di RSI Sultan Agung, 89 persen dapat dihancurkan dengan
URS sehingga tak perlu operasi terbuka,” katanya.

Selain itu bisa digunakan teknik pengobatan ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) atau pemecahan batu dari luar dengan gelombang kejut dan PCN (percutaneus nephrolithotripsy) atau pemecahan batu ginjal dengan membuat lubang kecil di pinggang.

Menurut dia, operasi terbuka untuk mengeluarkan batu ginjal merupakan pilihan terakhir, karena operasi dapat memunyai komplikasi.

Rifki menyatakan, beberapa tanaman yang dipercaya bisa menghancurkan batu antara lain kumis kucing (orthoiphon), tempuyung, dan daun meniran, namun penelitian mengenai khasiat tanaman ini masih sangat jarang.

1 komentar: