HIDUP ITU INDAH, TAPI KALANYA HIDUP ITU MENAKUTKAN, MENEGANGKAN, DAN JUGA MEMBOSANKAN. HIDUP MELIPUTI BANYAK HAL KEGIATAN DARI YANG SEPELE SAMPAI YANG JELIMET. BANYAK HAL YANG KITA LALUI, TAPI KADANG KITA MELUPAKAN SESUATU YANG BERHARGA SAAT ITU. UNTUK ITULAH PERLU ADANYA "CATATAN PENTING KEHIDUPAN" AGAR SUPAYA KENANGAN DAN PELAJARAN ITU TAK SIRNA DAN DAPAT MENJADI PELAJARAN TATKALA KITA BUKA DAN KITA RENUNGKAN

Jumat, 20 Maret 2009

Ingin sehat? Ayo makan ikan

Banyak cara untuk sehat. Di antaranya adalah banyak mengonsumsi ikan. Para ahli epidemiologi menyimpulkan, orang-orang Eskimo secara kuantitatif terbukti terkena serangan jantung lebih rendah dibandingkan dengan orang Amerika.
Kesimpulan itu dikeluarkan menjawab pertanyaan mengapa orang Amerika banyak yang terkena serangan jantung, sebaliknya orang-orang Eskimo di Greenland tidak. Setelah diselidiki lebih dalam, ternyata orang Eskimo yang tinggal di Kutub Utara itu mengonsumsi ikan dalam jumlah yang relatif banyak. Sementara masyarakat Eskimo yang tinggal di Denmark yang mengikuti kebiasaan makan orang Denmark, prevalensi serangan jantung sama dengan masyarakat pada umumnya. Kesimpulan di atas memberi penjelasan, pola makan sangat berpengaruh pada risiko terkena serangan jantung.
Di Norwegia dan Jepang yang sebagian besar warganya juga mengonsumsi ikan, prevalensi serangan jantung menjadi rendah. Bahkan di negeri Sakura, hasil laut tidak terpisahkan dari menu sehari-hari. Mereka rata-rata mengkonsumsi hasil laut 35 kg/kapita/tahun. Termasuk udang, cumi-cumi, kerang, tumbuhan laut, dsb. Dari studi lanjutan para ilmuwan mendapati bukti ikan laut banyak mengandung lemak tak jenuh tinggi omega-3.
Sesudah penemuan itu dipublikasikan secara luas, nama omega-3 pun melambung tinggi. Berbagai jenis ikan yang dipercaya banyak mengandung omega-3 dicari untuk dikonsumsi.
n Lemuru kaya omega-3 Dr. Fadilah Supari dalam disertasinya ’Diet Suplementasi Ikan Lemuru Menurunkan Produksi Anion Superoksida’ menyimpulkan, minyak ikan lemuru yang kaya omega-3, dalam jumlah optimal bisa menurunkan kadar superoksida yang sangat merusak.

Superoksida yang terbentuk, bila terjadi serangan jantung, mengandung suatu radikal bebas oksigen anion superoksida yang sangat reaktif. Radikal bebas ini akan memicu pembentukan radikal bebas lain seperti hidroksil radikal dan hidrogen peroksida yang sangat beracun dan merusak sel-sel otot jantung.
Menurut ahli jantung ini, omega-3 yang banyak terdapat di ikan-ikan laut dalam tidak hanya memperkuat daya tahan otot jantung, tetapi juga bisa meningkatkan kecerdasan otak bila diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, menurunkan kadar trigliserida, dan mencegah penggumpalan darah.
Berdasarkan penelitiannya, ikan lemuru (Sardinella longiceph) merupakan ikan yang paling banyak mengandung omega-3. Masyarakat Banyuwangi yang banyak mengkonsumsi ikan ini, rata-rata bebas dari penyakit darah tinggi. Bagi masyarakat yang ingin mengonsumsi ikan lemuru untuk meningkatkan kadar omega-3 dalam darah, Fadilah menganjurkan untuk memasaknya dengan di tim. Jangan digoreng, karena omega-3 mudah menguap bila terkena panas.” Seminggu dua kali Lalu berapa banyak yang harus dikonsumsi? Fadilah menyarankan agar masyarakat setidaknya menyantap ikan laut seminggu dua kali. Sementara itu dari penelitian terhadap 6.000 laki-laki di AS berusia 50-an tahun terungkap, mereka yang mengonsumsi lemak ikan makarel 30 g/hari atau ikan bass (sejenis bandeng) 85 g/hari memiliki kemungkinan meninggal karena penyakit jantung 36% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi ikan dari jumlah itu.
Sementara Michael L. Burr, M.D. dkk. setelah melakukan studi terkontrol terhadap 2.033 orang di Wales menyimpulkan, mengonsumsi ikan dapat mengurangi peluang terkena serangan jantung untuk kedua kalinya sebesar 29%.
Omega-3 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid, PUFA). PUFA dibagi menjadi dua grup penting yakni asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6. Contoh asam lemak omega-3 ialah asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). EPA dan DHA dikenal sebagai asam lemak tak jenuh dengan satu ikatan rangkap pada atom C ketiga. Karena ikatan rangkap pada atom C ketiga, maka disebut omega-3. Contoh asam lemak omega-6 ialah asam linoleat dan asam arakhidonat. Omega-3 berasal dari beragam jenis ikan semisal lemuru, tuna, cakalang, kembung, makarel, herring, salem, kembung, bonito, dan sebagainya. Semua jenis ikan ini hidup di air permukaan.
Secara umum daging ikan dianggap lebih baik dari daging sapi yang merah. Kendati antara daging dan ikan kandungan gizi dan proteinnya relatif sama, tetapi ikan unggul dalam kandungan omega-3 dan omega-6.
Menurut Dr. Iwan T. Budiarso, DVM, M.Sc., pemerhati makanan sehat, omega-3 bisa melarutkan kandungan kolesterol yang tinggi di dalam tubuh. Menurut Iwan, dengan mengonsumsi ikan yang kaya omega-3, kadar kolesterol dalam darah akan turun. Akibatnya, molekul-molekul kolesterol dalam sel makrosa akan terurai dan pembuluh darah kembali normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar